Pages

Rabu, 02 November 2016

Artificial Intellegence

Pengertian Intelligent Information

Intelligent Information dapat diartikan sebagai Teknologi informasi cerdas yang digunakan oleh sejumlah besar organisasi untuk meningkatkan produktivitas di berbagai peran seperti asisten operator manusia dan otonom pengambilan keputusan komponen sistem yang kompleks. Sementara sejumlah aplikasi cerdas telah dikembangkan di berbagai domain, masih ada sejumlah isu penelitian yang harus dieksplorasi dalam hal rancangan, implementasi, integrasi, dan penyebaran melalui Internet atau Intranet perusahaan.

Sistem Informasi Cerdas atau Intelligence Information System (IIS) didefinisikan sebagai kemampuan mesin atau sistem untuk beradaptasi dalam mencapai tujuan pada lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sistem. Sebagai sistem yang mampu menirukan perilaku manusia, sistem mempunyai ciri khas yang menunjukkan kemampuan dalam hal :

  Ø    Menyimpan informasi.
  Ø    Menggunakan informasi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dan menarik            kesimpulan.
  Ø   Beradaptasi dengan keadaan baru.
  Ø   Berkomunikasi dengan penggunanya.

Sistem Informasi Cerdas (Intelligence Information System=IIS) dibagi menjadi 3 aspek utama, yaitu :

    Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence=AI)
Konsep dari AI adalah mempelajari kemampuan dari suatu mesin dan algoritma untuk diimplementasikan dalam kehidupan nyata berdasarkan pikiran manusia. Dalam sebuah algoritma AI terdapat dua persepsi terhadap otak manusia, pertama bagaimana cara berfikirnya dan kedua adalah seberapa besar pola pikir yang dihasilkan. Dari problema tersebut dapat diambil garis besar hubungan SIC/ IIS terhadap AI yaitu cara berfikir dan pola fikir. Oleh karenaya AI dalam IIS dibagi menjadi dua komponen keilmuan yaitu Computational Intelligence (CI) dan Data Mining.

    Sistem Cerdas (Intelligence System)
Sistem Cerdas (SC) atau Intelligence System mempunya hubungan erat dengan AI dalam konsep algoritma. Dimana perbedaan antara keduanya? Dari beberapa literatur menyebutkan bahwa perbedaan yang sangat mencolok antara SC dengan AI adalah terletak pada konsep dasarnya. AI membahas secara umum bagaimana struktur cara berfikir dan pola fikir sebuah algoritma, sedangkan untuk SC merupakan terapan dari algoritnya yang dihasilkan oleh AI. Dengan kata lain SC merujuk kepada AI dan AI merupakan induk dari SC. Berdasarkan sekema diatas dapat disimpulkan bahwa SC memiliki dua aspek keilmuan yaitu Expect System (ES) dan Decision Support System (DSS).

     Sistem Informasi (Information System=IS)
Dari pembahasan sebelumnya terntang AI dan SC yang masing-masing memiliki peran sebagai bagian terpenting dari sebuah sistem, yang tidak kalah menarik adalah Sistem Informasi (SI). Hubungan antara AI, SC dan SI memiliki komponen kompleks dalam pengembangan sebuah sistem, dari segi cara, pola, dan penerapan dalam bidang pakar maupun manajemen dapat diintegrasikan. Sistem informasi bertindak sebagai penghubung dari bergai konsep diatas dan juga sebagai pelengkap dalam penerapan dan pengembangan sistem yang didukung oleh algoritma yang dihasilkan dari AI maupun SC. Dua hal yang harus dipertimbangkan dalam SI yang akan mendukung AI dan SC dalam IIS adalah Knoledge Management System dengan benang merah Expect System, yang juga disupport oleh Management Information System yang bergerak diseputaran area Decision Support System.


Tujuan
  Untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, masalah yang biasa diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misalnya pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer. Untuk meningkatkan pengertian/pemahaman kita pada bagaimana otak manusia bekerja


Konsep
4 Dasar Kategori di Konsep dasar Ai(Kecerdasan Buatan) :

1. Acting Humanly
Acting humanly ialah system yang melakukan pendekatan dengan menirukan tingkah laku seperti manusia yang dikenalkan pada tahun 1950 degan cara kerja pengujian melalui teletype yaitu jika penguji (integrator) tidak dapat membedakan yang mengintrogasai antara manusia dan computer maka computer tersebut dikatakan lolos(menjadi kecerdasan buatan).


2. Thinking Humanly
Yaitu system yang dilakukan dengan cara intropeksi yaitu penangkapan pemikiran psikologis
Manusia pada computer,hal ini sering diujikan dengan neuron ke neuron lainnya atau sel otak dengan sel otak lainnya cara pembelajarannya yaitu melalui experiment-experimen.


3. Thinking Rationaly
Ini merupakan system yang sangat sulit ,karena sering terjadi kesalah dala, prinsip dan prakteknya,system ini dikenal dengan penalaran komputasi.


4. Acting Rationaly
Yaitu system yang melakukan aksi dengan cara menciptakan suatu robotika cerdas yang menggantikan tugas manusia.


Metodologi
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa AI merupakan salah satu cabang Ilmu Komputer. Tapi karena kompleksitas area AI maka dibuat sub-sub bagian yang dapat berdiri sendiri dan dapat saling bekerja sama dengan sub bagian lain atau dengan disiplin ilmu lain. Berikut ini beberapa cabang ilmu sub bagian dari AI :

1. Natural Languange Processing (NLP)
Natural Languange Processing (NLP) atau Pemrosesan Bahasa Alami, merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sistem untuk menerima masukan bahasa alami manusia. Dalam perkembangannya, NLP berusaha untuk mengubah bahasa alami komputer (bit dan byte) menjadi bahasa alami manusia yang dapat kita mengerti. NLP merupakan ilmu dasar yang dapat dijadikan jembatan untuk membuat komunikasi antara mesin dengan manusia.

2. Expert System (ES)
Expert System (ES) atau Sistem Pakar, merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sebuah sistem yang dapat bekerja layaknya seorang pakar. ES dapat menyimpan pengetahuan seorang pakar dan memberikan solusi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya tadi. ES juga merupakan salah satu cabang AI yang sering melakukan kerja sama dengan disiplin ilmu lain karena sifatnya yang dapat menyimpan pengetahuan.

3. Pattern Recognition (PR)
Pattern Recognition (PR) atau Pengenalan Pola, merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sebuah sistem untuk dapat mengenali suatu pola tertentu. Misalnya sistem PR untuk mengenali huruf dari tulisan tangan, walaupun terdapat perbedaan penulisan huruf A dari masing-masing orang tetapi PR dapat mengenali bahwa huruf tersebut adalah huruf A. Beberapa aplikasi dari PR antara lain : voice recognition, Fingerprint Identification, Face Identification, Handwriting Identification, Optical Character Recognition, Biological Slide Analysis, Robot Vision dan lainnya.

4. Robotic
Robotic atau Robotika, merupakan salah satu cabang AI yang menggabungkan cabangcabang AI yang lain termasuk ketiga cabang di atas untuk membentuk sebuah sistem robotik. Keempat cabang AI di atas merupakan cabang umum yang banyak dipelajari, masih banyak cabang-cabang AI yang lainnya. Seiring perkembangan riset dalam AI, dapat dimungkinkan akan muncul cabang-cabang baru yang melengkapi unsur AI sehingga AI menjadi sebuah sistem lengkap dan akan mencapai goal-nya yang sampai sekarang masih belum sempurna.

Contoh-contoh Aplikasi AI
Berikut ini beberapa contoh-contoh aplikasi AI yang sudah diterapkan dan memberikan sumbangsih yang cukup diperhitungkan dalam kemajuan teknologi. Kebanyakan aplikasi AI yang banyak dipakai diambil dari bidang Expert System, diantaranya adalah :


a. Bidang Pertanian
Pada bidang Pertanian, dibuat ES untuk memprediksi kerusakan pada jagung yang disebabkan oleh ulat hitam dan memberikan konsultasi untuk mendiagnosa kerusakan pada kacang kedelai dengan menggunakan pengetahuan tentang gejala kerusakan dan lingkungan tanaman.


b. Bidang Kimia
Pada bidang Kimia, dibuat ES untuk menganalisa struktur DNA dari pembatasan segmentasi data enzim dengan menggunakan paradigmagenerate & test.

c. Bidang Sistem Komputer
Pada bidang Sistem Komputer, dibuat ES untuk membantu operator komputer untuk monitoring dan mengontrol MVS (multiple virtual storage) sistem operasi pada komputer mainframe IBM.

d. Bidang Elektronik
Pada bidang Elektronik, dibuat ES untuk mengidentifikasi masalah pada jaringan telepon, ES untuk simulasi perancangan DLC (digital logic circuits) dan mengajari pelajar bagaimana cara mengatasi masalah pada sirkuit elektronik.

e. Bidang Hukum
Pada bidang Hukum, dibuat ES untuk membantu para auditor profesional dalam mengevaluasi potensi kegagalan pinjaman klien berdasarkan sejarah pinjaman, status ekonomi, kondisi piutang.

f. Bidang Militer
Pada bidang Militer, dibuat ES untuk membantu menganalisa perkiraan situasi pertempuran, memberikan interpretasi taktik laporan sensor intelijen dan memberikan rekomendasi alokasi senjata kepada komandan militer pada saat situasi perang.

Di atas merupakan beberapa contoh dari AI yang sudah diaplikasikan dalam beberapa bidang. Masih banyak aplikas-aplikasi AI yang tidak mungkin disebutkan semua di sini. Beberapa contoh di atas sudah dapat memberikan gambaran bahwa cakupan Artificial Intelligence (AI) / Kecerdasan Buatan tidak hanya dibidang ilmu komputer tetapi bisa bekerja sama dengan bidang lain untuk menciptakan sebuah sistem yang saling mendukung.

Sumber :
1. http://www.igi-global.com/journal/international-journal-intelligent-information-technologies/1089
2. https://mustakimtelematika.wordpress.com/2014/03/31/intelligence-information-system-iis/
3. http://elektronika-dasar.web.id/kecerdasan-buatan-artificial-intelegence-ai/


Selasa, 21 Juni 2016

Pengertian SLDC & Langkah-langkah



Pengertian SLDC dan Langkah-langkah

Apa itu SLDC??

SLDC merupakan singkatan dari (Systems Development Life Cycle) yang merupakan Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau biasa disebut  Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam SLDC ini terdapat rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak yang merupakan proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model serta metodologi yang digunakan sebagai alat pengembangan sistem. Konsep ini juga digunakan pada sistem komputer maupun sistem informasi. System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses yang ada didalam membangun sistem melalui beberapa langkah yang ada. Beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.

SDLC juga digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak yang terdiri beberapa tahapan seperti:  perencanaan(planning),pengaanalisisan (analysis), desain(design), pengimplementasian (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).          
Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek yaitu pengembangan sistem informasi yang sudah ada dan menilai kesiapan proyek yang sudah dibuat sehingga proyek yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik.
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan yaitu mengkaji ,mengevaluasi dan menambahkan serta menganalisis sistem informasi yang dibuat sehingga sesuai dengan baik.
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi yaitu menyediakan permintaan pemakai sistem informasi sesuai dengan permintaan pemakai sistem informasi.
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik yaitu memiliki solusi-solusi untuk pemacahan maslah yang yang terjadi sehingga sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan ditentukan pemecahan masalah yang kompleks solusi-solusi yang di buat.
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yaitu langkah dalam menentukan perangkat keras yang baik dan perangkat lunak yang mampu bertahan dengan baik sehingga dapat menghasilkan informasi yang baik.
6. Merancang sistem informasi baru yaitu langkah merancang sistem informasi yang baru sebagai pengganti sistem informasi yang sudah tidak dapat pergunakan fungsi nya sebagai sistem informasi
7. Membangun sistem informasi baru yaitu meningkatkan kinerja dari sistem informasi yang baru sehingga dapat bermanfaat fungsi yang dibuat untuk tujuan menggantikan fungsi sistem informasi yang lama.
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru yaitu langkah memperkenalkan dan menerapkan sistem informasi baru bahwa kegunaan nya tidak kalah dengan sistem informasi yang lama dapat di pergunakan hasik proses data nya dengan baik.
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan yaitu langkah untuk dapat memelihara,merawat, dan memperbaiki /meningkatkan fungsi dari sistem informasi tersebut.


Dan saya akan menjelakan dengan model prototype.



Dalam pengembangan sistem dengan menggunakan SDLC  terdapat beberapa cara untuk mengimplementasinya  yaitu waterfall model, prototype model, RAD(Rapid Application Development) model, ASD(Agile Software Development) model. Dan diantara keempat model tersebut waterfall, dan prototype merupakan jenis model yang  paling banyak digunakan dalam pengembangan sistem.

Model Prototype ini merupakan metode alat pengembangan perangat lunak dan pengguna yang dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem yang ingin dibuat. Prototyping saat ini dimulai dengan mengumpulkan beberapa kebutuhan yang diperlukan dalam pembangunan sistem, mendefinisikan objektif keseluruhan  dari software yang digunakan dalam pembangun an sistem, melakukan pengidentifikasikan segala kebutuhan yang sudah tersedia, kemudian dilakukan perancangan sistem dengan cepat yang hanya difokuskan pada penyajian aspek yang diperlukan.

Langkah dalam model prototype:
  1. Pemilahan Fungsi  harus ditampilkan oleh  prototyping. Pemisahan harus selalu dilakukan yang berdasarkan pada tugas yang relevan  sesuai dengan contoh kasus yang akan dianalisis saat ini.
  2. Penyusunan dalam Sistem Informasi yang bertujuan untuk dapat memenuhi permintaan akan tersedianya prototype yang sudah ada.
  3. Melakukan evaluasi secara berkala sesuai dengan kekurangan yang terjadi
  4. Dan penggunaan selanjutnya dalam pengembangan yang akan dilakukan untuk pengembangan sistem yang sudah ada.

Jenis model prototyping yaitu :
  • Feasibility prototyping  digunakan sebagai alat yang menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang akan disusun.
  • Requirement prototyping  digunakan sebagai alat untuk mengetahui kebutuhan aktivitas para pengguna bisnis yang aktivitasnya tinggi.
  • Desain Prototyping sebagai alat untuk  perancangan sistem informasi yang akan digunakan sebagai pendukung dari tampilan.
  • Implementation prototyping yaitu suatu langkah lanjutan dari rancangan protipe yang ada, prototype ini langsung disusun sebagai suatu sistem informasi yang akan digunakan sebagai pembangun sistem yang berkelanjutan.

Kamis, 16 Juni 2016

Information Security Management System (ISMS)



PERLINDUNGAN ASPEK CONFIDENTIALITY, INTEGRITY, AVAILABILITY PADA ISMS
APA ITU ISMS?
Information Security Management System (ISMS) atau di Indonesia biasa disebut sebagai SMKI (Sistem Manajemen Keamanan Informasi) adalah suatu rencana manajemen yang memfokuskan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan untuk diimplementasi kepada kontrol keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. ISMS diprogram untuk dapat melindungi asset informasi dari seluruh gangguan yang dapat merusak keamanan yang sudah ada.

Contohnya :ISO27K adalah sebuah seri dari standar internasional untuk manajemen keamanan informasi. Standar ini mencakup seluruh tipe organisasi (Contohnya perusahaan komersial, agen pemerintahan, organisasi nir-laba, dll) dan seluruh ukuran bisnis, mulai dari usaha kecil hingga perusahaan besar multinasional.

ISMS bisa disebut sebagai sebuah proses dari mengaplikasikan kontrol manajemen keamanan di dalam sebuah organisasi untuk mendapatkan service keamanan agar dapat memastikan keberlangsungan bisnis yang sedang berjalan. Service keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek  yang saling berhubungan seperti berikut:

1.    Confidentiality (kerahasiaan) adalah aspek yang ada sebagai tujuan menjamin tentang kerahasiaan data atau informasi, dipastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang sudah ditentukan perusahaan (berwenang) dan dapat menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima ataupun disimpan.

2.    Integrity (integritas) adalah aspek yang dapat menjamin bahwa data tidak bisa dimodifikasinya data tanpa ada ijin dari pihak yang berwenang (authorized), juga menjaga keakuratan data yang dapat dipertanggung jawabkan dan keutuhan informasi.


3.    Availability (ketersediaan) adalah aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia pada saat dibutuhkan oleh user lain, memastikan user dapat menggunakan informasi yang tersedia dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).






Gambar 1 Elemen-elemen keamanan informasi

ISMS memiliki aspek menstandarkan sebuah model bernama Plan-Do-Check-Act (PDCA), yang akan diaplikasikan ke struktur di dalam seluruh proses ISMS. Gambar dibawah mengilustrasikan model PDCA




1.    Plan yaitu proses membangun ISMS dengan cara mengaplikasikan kebijakan-kebijakan yang telah disepakati bersama dan objektif-objektif di ISMS termasuk membangun prosedur yang memperhatikan atau menekankan pada mengelola risiko.

2.    Do yaitu proses mengimplementasi dan mengoperasikan ISMS yang telah direncanakan di model yang sebelumnya.


3.    Check yaitu proses memerhatikan/memonitoring dan  peninjauan/reviewing ISMS dengan melakukan pengukuran performa terhadap kontrol yang telah diaplikasikan, termasuk kebijakan, dan pada akhirnya mengeluarkan hasil yang ada untuk ditinjau oleh manajemen.


4.    Act yaitu Berdasarkan peninjauan dari manajemen dari langkah yang ada sebelumnya, peningkatan dari ISMS yang telah diterapkan akan mengambil tempatnya sesuai dengan ketetapannya.
.

MANFAAT
Keamanan informasi merupakan suatu upaya dalam mengamankan aset informasi yang dimiliki. Keamanan informasi menitikberatkan pada data atau informasi milik perusahaan. Usaha yang dilakukan pemilik data adalah merencanakan yang dilakukan kemudian hari, mengembangkan data yang sudah ada serta mengawasi semua kegiatan yang berkaitan dengan  data dan informasi bisnis sehingga dapat digunakan sesuai dengan fungsinya dan tidak digunakan yang salah atau disebarkan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, keamanan teknologi informasi merupakan bagian yang sangat terpenting dari keseluruhan aspek keamanan informasi yang ada. Karena teknologi informasi merupakan salah satu alat penting adalah dalam mengamankan akses ke semua user yang terkait dengan penggunaan data dan informasi perusahaan. Dari pemahaman sebelumnya, akan tahu bahwa teknologi informasi yang ada bukanlah salah satu-satunya yang memungkinkan terwujudnya konsep keamanan informasi di perusahaan dengan baik sesuai dengan aspek yang sudah ada.

MENGAPA DIPERLUKAN KEAMANAN INFORMASI?
Keamanan informasi melindungi informasi yang ada dari ancaman yang dapat membuat informasi tidak tersampaikan dengan baik dan untuk memastikan kelanjutan usaha, memperkecil rugi perusahaan ditimbulkan dan memaksimalkan keuntungan atas investasi yang berjalan dan kesempatan usaha yang sudah tersedia. Manajemen sistem informasi memungkinkan data untuk terbagi secara elektronik, sehingga diperlukan sistem untuk memastikan data telah terkirim dan diterima oleh user dengan benar.
Hasil survey ISBS (Information Security Breaches Survey) pada tahun 2000 menunjukkan bahwa sebagian besar data yang diterima atau informasi tidak cukup terlindungi sehingga beralasan kerawanan dalam pencurian data atau informasi. Hasil survey yang terkait dengan hal ini dapat dilihat dalam gambar berikut:



Gambar 2 Grafik persentase ancaman keamanan sistem informasi
Survey tersebut juga menunjukkan bahwa 60% organisasi mengalami serangan atau kerusakan data karena kelemahan dalam sistem keamanan. Kegagalan sistem keamanan lebih banyak disebabkan oleh faktor internal dibandingkan dengan faktor eksternal. Faktor internal ini diantaranya kesalahan dalam pengoperasian sistem (40%) dan diskontinuitas power supply (32%).
Hasil survey ISBS tahun 2004-2006 menunjukkan bahwa terdapat banyak jaringan bisnis di Inggris (UK) telah mendapatkan serangan dari luar.


Gambar 3 UK business network attack

Langkah-langkah untuk memastikan bahwa sistem benar-benar mampu menjamin keamanan data dan informasi dapat dilakukan dengan menerapkan kunci-kunci pengendalian yang teridentifikasi dalam standar ini.

Pada keamanan komputer yang ada memberikan persyaratan terhadap komputer yang berbeda, biasanya persyaratan sistem  yang ada karena sering kali berbentuk pembatasan terhadap apa yang tidak boleh dilakukan computer lain dan membuat keamanan komputer yang ada menjadi lebih menantang karena sudah cukup sulit untuk membuat program komputer yang dapat melakukan kegiatan yang sudah dirancang untuk dilakukan sesuai dengan benar. Persyaratan negatif sukar untuk dipenuhi dan sangat membutuhkan pengujian sangat mendalam untuk meneliti/verifikasikannya, yang tidak praktis ketika diprogram komputer.
Dan biasanya untuk meningkatkan keamanan komputer dengan membatasi akses fisik terhadap komputer, menerapkan mekanisme pada perangkat keras dan sistem operasi untuk keamanan komputer yang sudah ada , serta menghasilkan strategi pemrograman untuk dapat menghasilkan program komputer yang dapat diandalkan.